Dia cantik sekali, berbadan indah, pandai dalam pekerjaannya, punya kepribadian yang hebat, dan cerdas; apa lagi yang bisa Tuhan berikan padanya? ! Setidaknya, berikan sesuatu kembali kepada pecundang seperti saya dan kita. Dan dia memiliki payudara besar! Saya tidak dapat melakukan ini lagi! Ketika kesenjangan antara si kaya dan si miskin serta populasi lanjut usia makin parah dan keuangan makin terbatas, pemerintah Jepang memberlakukan "pajak payudara besar". Wanita berpayudara besar dijamu makan oleh kaum lelaki, diperlakukan lebih baik daripada yang lain, dan didekati oleh banyak lelaki dan perempuan, memberi mereka pengalaman baik baik dalam kehidupan nyata maupun dalam kehidupan seksual mereka; mereka tidak diragukan lagi difavoritkan dalam kehidupan dan masyarakat, dan beberapa bentuk "pembayaran" telah menjadi suatu keharusan.